Pentingnya Digitalisasai Untuk Pelaporan Penyakit Kusta |
Indonesia
merupakan peringkat ketiga besar dibawah india dan brazil untuk penderita
penyakit kusta. Meskipun telah banyak kemajuan dalam penanganan dan penyembuhan
kusta, masih banyak masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan tentang
penyakit kusta. Oleh karena itu tgl 30 Januari 2024 NLR dan KBR mengadakan Live
streaming terkait “Peringatan Hari Kusta Sedua 2024” dengan menampilkan
narasumber Bp. Agus Wijayanto, MMID direktur Eksekutif NLR Indonesia dan Ibu
Hana Krimawati, M. Sc selaku Pegiat kusta dan Analis Kebijakan (Pusat Sistem
dan Strategi Kesehatan-Minister Office).
Masih saja penderita
kusta mendapakan stigma dari masyarakat, sehingga menambah daftar panjang
masalah pencegahan dan penanganan kusta. Saat ini Penanganan Kusta harus
dilakukan dengan hati-hati dan menjaga privasi serta martabat penderita kusta,
dimana diskriminasi terhadap penderita kusta tidak hanya melanggar hak asasi
manusia, namun dapat memperburuk kondisi mereka.
Penderita kusta
harus diperlakukan seperti orang biasa, tanpa ada stigma negatif yang selama
ini melekat dimasyarakat terhadap mereka. Kesadaran akan penyakit kusta dari
lintas generasi yang rendah membuat penyakit kusta menjadi masalah kesehatan
yang cukup penting untuk ditangani.
Hana Krismawati, M.Sc
Selaku Pegiat
Kusta dan Analis Kebijakan tentunya sosialisasi yang sudah dijalani ibu Hana Krismawati
adalah Program Implementatif Pencegahan kusta, yaitu mengenai kesadaran tentang
penyakit kusta sangatlah penting. Tidak sekedar himbauan atau anjuran saja,
melainkan upaya percepatan untuk mendeteksi dan pencegahan penularannya bisa
segera dilakukan.
Pada tahun 2023
terdeteksi penyakit kusta sebanyak 14.200 orang penderita kusta baru dari
17.000, karena itu harus segera dieliminasi. Dengan adanya edukasi melalui live
streaming yang dilakukan oleh KBR dan NLR Indonesia sangat membantu masyarakat
agar memahami pencegahan dan penyembuhan penyakit kusta melalui tulisan yang
disebarkan oleh para blogger.
Penyembuhan Kusta
Penyembuhan kusta
membutuhkan pendekatan medis yang komprehensif. Perawatan kusta modern
melibatkan penggunaan antibiotik yang efektif dalam membunuh bakteri penyebab
kusta. Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa
tahun, tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Selain antibiotik, perawatan
juga harus melibatkan perawatan luka, rehabilitasi fisik, dan dukungan
psikososial.
Kesehatan dan Pencegahan Kusta
Kesehatan
merupakan faktor penting dalam pencegahan kusta. Kondisi tubuh yang sehat dan
sistem kekebalan yang kuat dapat membantu melawan infeksi kusta. Oleh karena
itu, menjaga kesehatan secara umum sangat penting. Rutin menjalani pemeriksaan
kesehatan, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga
kebersihan diri adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjangkitnya kusta.
Agus Wijayanto, MMID
Sebagai direktur
Eksekutif NLR Indonesia tentunya mempunyai strategi bagaimana mencegah Penyakit
Kusta, selama ini NLR Indonesia sudah bekerjasama dengan berbagai instasi
pemerintahan. Karena NLR Indonesia merupakan sebuah organisasi yang bergerak
dalam pencegahan penyakit kusta sejak tahun 1976. Dalam hal ini, Media sangat
penting dalam menginformasikan mengenai penyakit kusta ini.
Ada tiga point utama yang telah dilakukan oleh NLR Indonesia yaitu :
1. Mendorong kebijakan daerah agar lebih baik dalam menangani kusta
2. Bekerjasama dengan tenaga ahli Puskesmas
3. Melakukan voicing the voice untuk mendorong OYPMK dalam menginspirasi orang lain sehingga deskriminasi terhadap mereka bisa berakhir
Pentingnya
mengakhiri diskriminasi bagi pasien kusta, karena itu keluarga pasien harus
memberi dukungan penuh dan OYPMK tidak boleh dikucilkan.
Di Papua Barat
menjadi provinsi dengan prevalensi penderita kusta terbanyak dalam arti setiap 10.000
penduduk cukup tinggi, sedangkan di Jawa Tengan dan Jawa Timur merupakan
provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi. Agar jumlah penderita kusta bisa
kita tekan, bisa dilakukan melalui transformasi Kementerian Kesehatan dengan 6
pilar, salah satunya adalah transformasi layanan primer yaitu Puskesmas yang menjadi rujukan pertama
masyarakat yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap sehingga
penderita kusta bisa di deteksi di puskesmas tanpa harus ke Rumah Sakit.
Pentingnya Digitalisasi Untuk Pelaporan Penyakit Kusta
Saat ini
digitalisasi pelaporan penyakit kusta sudah mulai digalakkan agar pasien
tercatat dan bisa segera ditangani. Selain itu pelaporan digitalisasi juga bisa
melihat kemandirian obat bagi pasien untuk mencegah langkah-langkah penyakit
kusta lebih baik lagi. Sebagai terobosan baru bagi Kemenkes yang dapat
diapresiasikan oleh NLR Indonesia dengan menjangkau lebih dari 30 persen kabupaten/kota
di Indonesia dalam bersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah, Kemenkes dan
NLR Indonesia berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyakit kusta
ini, dengan harapan agar bisa lebih baik lagi.
Kesimpulan
Peringatan Hari
Kusta Sedunia 2024 merupakan kesempatan bagi masyarakat dunia untuk membahas
pentingnya penyembuhan, penanganan, kesehatan, pencegahan, dan pola makan
terkait kusta. Penyembuhan kusta membutuhkan pendekatan medis yang
komprehensif, sementara penanganan harus dilakukan dengan penuh empati dan
tanpa stigma. Pencegahan kusta dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan secara
umum dan mengonsumsi makanan bergizi. Semua upaya ini penting untuk mengurangi
dampak kusta di masyarakat dan mencapai dunia yang bebas dari kusta.
Salam Blogger
Adi Putih